9 oktober 1961 tepatnya di Madiun telah lahir seorang putra dari
pasangan Bapak Moh. Ridwan Marzuqi & ibu Suratin. Moh. Sulaiman Marzuqi
itulah nama yang dihadiahkan kepadanya, yang sekarang ini lebih akrab disapa
dengan sapaan “Abah”.
Masa kecilnya bukan termasuk anak yang dimanja; dan itulah yang menjadikan beliau berkarakter
kuat , dinamis dan nasionalis.
Hobinya mempelajari ilmu-ilmu agama semenjak kecil, membimbingnya menuju
pada keyakinan yang mantap. Pesantren demi pesantren beliau datangi,
bahkan beberapa aliran dan madzhab beliau masuki. Jiwa pencariannya begitu
kuat.
Beberapa gurunya bahkan sempat kewalahan dikala beliau bertanya “Mana
aliran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah Saw dan apa.?!.”
Daya nalarnya sangat kuat, tapi sekalipnun demikian, beliau tidak
pernah merasa benar. Beliau selalu menguji kefahamannya dengan membuka dialog-diaog
interaktif di setiap ceramahnya.
Didampingi istri dan anak kesayangannya, dan puluhan anak-anak
yatim, beliau aktif menulis karya-karyanya yang sangat luar biasa yang tidak
dimiliki oleh sembarang orang. 56 judul buku lebih berhasil beliau tulis,
bahkan buku seri “Sejarah Kebenaran Yang Terpendam” sampai jilid ke-40;
dan itu pun masih berlanjut ke uku-buku berikutnya yang siap beliau tulis.
Cassette dan CD pun tidak ketinggalan menjadi koleksi karya beliau. Semua itu
beliau persembahkan untuk seluruh umat Islam yang mau menggunakan akal
sehatnya untuk mencari “Sebuah Kebenaran”.
“Saya pingin Umat Islam lebih mudah belajar ilmu agama!”, tuturnya. 3 nomor Hp-nya pun tidak pernah sepi dari
pertanyaan-pertanyaan, dan semuanya beliau jawab dengan singkat dan jelas. “Saya
sangat puas dengan jawaban Ustadz!,” tutur salah satu pecintanya dari Balik
Papan Kalimantan Timur.
Ya ..., Ustadz Moh Sulaiman Marzuqi Ridwan. Ustadz yang
Karismatik, Nasionalis, Asyik dan Kocak yang dalam sekejap menjadikan
pendengarnya Cerdas!.
“Seorang
Ustadz mestinya bikin umat cerdas, bukan membodohi umat!”. Ungkapnya sambil bercanda ......